By : Lisa Ainurohmah
Hi sobat! Kali ini kita akan membahas Jahe Merah, bagaimana kandungan dan manfaat atau khasiat yang terkandung pada jahe merah ini? Kita simak baik-baik ya..
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), satu famili dengan lempu wangi (Zingiber aromaticum), bangle (Zingiber cassumunar), lempuyang gajah (Zingiber zerumbet), temu lawak (Curcuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), dan lengkuas (Languas galanga) (Paimin dan Murhananto, 1991). Jadi jahe termasuk dalam bahan pangan rempah-rempah yang biasanya digunakan sebagai bahan masakan ataupun obat atau ramuan herbal yang biasa dikonsumsi untuk kesehatan.
Sebelum bahas jahe merah, sobat tahu tidak, apa sih bedanya jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah?
Jahe merah merupakan salah satu jenis rimpang jahe yang memiliki warna jingga muda sampai merah. Selain itu jahe merah memiliki aroma yang sangat tajam dan rasanya lebih pedas dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah. Oleh sebab itu, jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang paling tinggi sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan (Syukur, 2001).
Jahe emprit adalah salah satu jenis rimpang jahe yang memiliki warna putih kekuningan dengan ukuran lebih kecil. Oleh karena itu jahe ini disebut jahe emprit. Jahe emprit memiliki rasa yang pedas dan serat yang kasar.
Jahe gajah adalah salah satu jenis rimpang jahe yang berukuran yang sangat besar dan gemuk, sehingga jahe ini disebut jahe gajah. Jahe ini memiliki warna putih kekuningan dan seratnya lembut serta rasa yang kurang pedas.
Bagaimana Khasiat yang Terkandung dalam Jahe Merah?
Jahe merah ini ternyata memiliki kandungan senyawa kimia yang lebih unggul dibandingkan jenis lainnya. Jahe merah mengandung zat gingerol, oleoresin, dan minyak atsiri yang tinggi (Lantera, T. 2002).
Manfaat jahe merah untuk kesehatan sudah banyak diuji, dimana jahe merah memiliki aktifitas farmakologi sebagai imunomodulator, antihipertensi, antihiperlipidemia, asetylcholine esterase inhibitor, antihiperuricemia, antimikroba, dan sebagai agen sitotoksik (Suciyati and Adnyana, 2017).
Rimpang jahe merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti inflamasi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah depresi, impotensi, dan lain-lain (Hapsoh, 2012). Gingerol pada jahe dapat signifikan menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah dengan meningkatkan kadar LCAT sehingga meningkatkan kadar HDL dalam darah serta mengaktifkan lipoprotein lipase yang membantu LDL bergerak membawa kolesterol dalam darah. Gingerol juga dapat menghambat biosintesis kolesterol dengan cara menghambat akses dari substrat menuju sisi aktif dari enzim HMG-CoA reduktase (Bulfiah, 2021).
Jahe Merah Juga Bisa Menambah Nafsu Makan lho,
Khasiat rimpang jahe merah telah lama digunakan sebagai stimulan untuk membangkitkan nafsu makan. Hal tersebut dikarenakan jahe merah dapat menstimulasi aliran saliva dan cairan lambung, serta meningkatkan gerak peristaltik usus.
Di samping itu, jahe juga berkhasiat mengatasi radang tenggorokan (bronchitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, nyeri lambung, meningkatkan stamina tubuh, meredakan asma, mengobati kepala pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu (ASI) (Sudewo, 2006).
Hafida (2019) menyatakan bahwa jahe merah merupakan bahan obat herbal yang berkhasiat untuk meredakan batuk dan radang tenggorokan, menurunkan kadar kolesterol jahat, meredakan sakit kepala, mengatasi rematik, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, mengatasi mual dan masalah pencernaan, mencegah radang usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menyembuhkan penyakit asma.
Disamping memiliki beberapa kegunaan, jahe merah juga memiliki toksik yang perlu diperhatikan antara lain bersifat racun bila melampau dosis penggunaan, penyebab kanker organ reproduksi, organ saraf dan penyebab iritasi pada mata (Lewis, 1993).
Lalu Bagaimana Peran Jahe Merah di Masa Pandemi Covid-19 ?
Perlu diingat sobat! Bahwa jahe merah ini bukan sebagai obat yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan penderita Covid-19. Menurut Masteria Yunovilsa Putra (Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI) menegaskan bahwa belum ada bukti yang melaporkan penggunaan jahe merah sebagai anti virus, khususnya SARS-CoV-2. Jahe merah berfungsi untuk membantu meringankan gejala yang ditimbulkan, bukan untuk menyembuhkan atau untuk membunuh virus tersebut.
Kandungan jahe merah khususnya gingerol dan shogaol merupakan senyawa bertanggung jawab atas efek immunomodulator bagi tubuh. Selain itu, jahe merah juga memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan. Kandungan minyak essensial seperti cineol dan zingiberene berperan sebagai anti oksidan pada jahe merah (Fajrin and Purwandhono, 2016).
Pada kasus infeksi virus Covid-19 menyebabkan terjadinya respon peradangan intens yang dikenal sebagai badai sitokin. Aktivitas ini di duga dapat terjadi akibat stress oksidatif. Stress oksidatif berkontribusi terhadap patogenesis virus yang mengarah ke peradangan, hilangnya fungsi kekebalan dan peningkatan replikasi virus. Hasil penelitian terkait manfaat antioksidan yang diujikan pada pasien Covid-19 saat ini masih belum ada, akan tetapi terdapat beberapa penelitian yang menyatakan manfaat antioksidan terhadap penyakit sepsis, sindrom gangguan pernafasan akut dan cedera paru akut. Pada kondisi tersebut antioksidan berperan meningkatkan tingkat oksigenasi, tingkat glutathione, dan memperkuat respon kekebalan tubuh (Soto, 2020).
Jahe merah mampu menghambat atau memodulasi proses kemotaksis atau mengatur aktifitas imunitas alami dalam merespon infeksi. Selain itu, jahe merah juga berkhasiat menekan pembentukan reaktif oksigen spesies production serta menghancurkan patogen (bakteri atau virus) penyebab infeksi (Panjaitan et al., 2012). Jahe memiliki khasiat anti virus yang sangat baik dan mengobati masalah pernapasan yang menjadi salah satu tanda dan gejala dari infeksi virus Covid-19.
Perlu diketahui sobat! Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh mampu menghasilkan antibodi yang dapat melindungi tubuh dari infeksi virus, bakteri, ataupun pathogen lainnya. Namun jika seseorang memiliki sistem imun yang lemah, maka daya tahan tubuhnya tidak cukup kuat dalam melawan adanya infeksi sehingga seseorang menjadi rentan terserang penyakit (Chowdhury et al., 2020). Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat meningkatkan imun atau kekebalan tubuh sangat penting dilakukan dalam kondisi pandemi Covid-19. Dimana jahe merah ini selain dapat meringankan gejala Covid-19 juga dapat menjadi pencegah agar tidak terkena berbagai infeksi, virus atau penyakit, khususnya Covid-19 ini, karena dapat menambah imun sehingga tubuh dapat terhindar dan melawan virus atau penyakit masuk kedalam tubuh.
Hallo, Sobat Imago !, Sudah jelas belum paparan tentang jahe merah dan khasiat yang terkandung didalamnya, sangat luar biasa bukan ?. Nah, jadi Sobat Imago disarankan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang membantu tubuh untuk dapat meningkatkan daya imunitas. Supaya sobat dapat terhindar dari berbagai serangan virus atau penyakit, khususnya di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Imago kami menyediakan berbagai macam produk yang dapat membantu sobat untuk meningkatkan daya imunitas tubuh seperti madu dan juga herbal-herbal instan lainnya. Salah satu produk utama kami yaitu Madu Detox Honey yang merupakan racikan madu hutan Imago dengan lemon dan herbal pilihan. Herbal yang digunakan salah satunya adalah jahe merah lho sobat. Jadi selain menambah imunitas juga dapat melakukan detoksifikasi tubuh dari berbagai racun dalam tubuh. Manfaat lain dari Madu Detox Imago, sobat dapat mencari tahu lebih lanjut bisa bisa cek informasi di website www. imagorawhoney.com ; @imagorawhoney @bumi.orange atau via WA di +628 1689 3344.
Sumber :
Paimin, F. B dan Murhananto. 1991. Budidaya, Pengolahan, Perdagangan Jahe. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syukur, C. 2001. Agar Jahe Berproduksi Tinggi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lantera, T. 2002. Khasiat dan Manfaat Jahe Merah: Si Rimpang Ajaib. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Suciyati, S.W., Adnyana, I.K. (2017). Red ginger (Zingiber officinale roscoe var rubrum): A review. Pharmacologyonline 2:60-65.
Hapsoh, Yaya H, Elisa J. (2012). Budidadya dan teknologi pasca panen jahe. USU press, Medan.
Siti Noor Fadilah Bulfiah. 2021. Manfaat jahe merah dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Vol. 3 (1):79-86.
Sudewo, B. 2006. Tanaman Obat Populer. Agromedia Pustaka, Yogyakarta.
Hafida, N. 2019. Dalam I Wayan Redi Aryanta. 2019. Manfaat jahe untuk kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan, Vol. 1 (2):39-43.
Lewis, R. J. 1993. Hawley, s Condensed Chemical Dictionary Van Nostrand Rainhold Company, New York.
Fajrin, F., Purwandhono,. A. (2016). Pengebangan Minyak Jahe (Zingiber officinale) Sebagai Pilihan terapi Nyeri Kronik Pada Keadaan Neuropati dan Inflamasi, Universitas Jember.
Soto, M. E. 2020. Dalam Aristia, B. F., A, E. Arul, Moh Fitro I. G., dan Galuh Ramadhani P. Z. 2020. Optimalisasi imunitas di masa pandemi dengan buk jara (serbuk jahe merah) bagi warga desa mojogeneng kabupaten mojokerto. Di dalam Prosiding Seminar Nasional Abdimas Ma Chung, Stikes RS Anwar Medika, hal. 279-287.
Panjaitan E. N., S. Awaluddin, dan P. Djendakita. (2012). Formulasi gel dari ekstrak rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Journal of Pharmaceutics and Pharmacology 1(1): 9-20.
Chowdhury, M.A., Hossain, N., Kashem, M.A., Shahid, M.A., Alam, A. (2020) Immune Response in COVID 19 : A Review. Journal of Infection and Public Health 13 : 1619-1629.
Nala, N. 1992. Usada Bali. Penerbit PT Upada Sastra, Denpasar.
Santoso, H.B. 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. PT Agromedia Pustaka, Yogyakarta.